HEPATITIS B DALAM KELUARGA
Hepatitis B mwerupakan penyakit yang sering dijumpai di Indonesia. Bila infeksi Hepatitis B terjadi pada orang dewasa, sebagian besar penderita akan mengalami penyembuhan dan hanya sekitar 5% berkembang menjadi Hepatitis B kronis. Tetapi jika infeksi terjadi sejak lahir, sekitar 90% akan menjadi Hepatitis B kronis.
Gambaran klinis Hepatitis B kronis beragam, dapat tanpa gejala tetapi dapat juga menunjukkan gejala seperti pembengkakan hati (Hepatomegali) atau pembesaran limpa (Splenomegali).
Hepatitis B menular melalui cairan tubuh terutama darah, karena itu pencegahan penularan Hepatitis B dapat dilakukan dengan cara mengamalkan hidup sehat, immunisasi dan menggunakan barier jika kontak dengan cairan tubuh.
Immunisasi Hepatitis B dapat mengurangi resiko penularan Hepatitis B. Immunisasi ini sekarang sudah termasuk program pemerintah sehingga semua bayi di Indonesia mendapat kesempatan untuk memperoleh immunisasi Hepatitis B Orang dewasa yang perlu diprioritaskan untuk mendapat immunisasi adalah petugas kesehatan, pasien hemodialisis, penyalah guna obat dan kontak serumah atau kontak seksual dengan pengidap Hepatitis B.
Darah yang akan ditransfusikan sudah ditapis dari virus Hepatitis B sehingga penularan melalui transfusi darah di Indonesia sudah sangat minim. Sedangkan dalam pekerjaannya sehari-hari petugas kesehatan mungkin dapat mengalami kecelakaan seperti tertusuk jarum atau benda tajam lain yang telah digunakan pada pasien Hepatitis.
Resiko penularan pada kecelakaan kerja ini dapat diturunkan dengan bekerja profesional dan calon petugas kesehatan seperti mahasiswa kedokteran dan kedokteran gigi mendapat immunisasi Hepatitis B sebelum kontak dengan pasien.
Immunisasi Hepatitis B dilakukan 3 kali dan antibodi yang terbentuk memberi perlindungan ketika terjadi paparan terhadap virus Hepatitis B sehingga resiko infeksi dapat berkurang . Suami / istri yang mempunyai pasangan seksual Hepatitis B dianjurkan menggunakan kondom jika berhubungan seksual. Sementara pada ibu dengan Hepatitis B resiko penularan terhadap bayinya dapat diturunkan melalui pemberian immunisasi pasif (Hepatitis B Immun Globulin) yang mengandung zat antihepatitis B yang tinggi kepada bayi baru lahir.
(Sumber berita : KOMPAS
Minggu 3 Mei 2009)
Hepatitis B mwerupakan penyakit yang sering dijumpai di Indonesia. Bila infeksi Hepatitis B terjadi pada orang dewasa, sebagian besar penderita akan mengalami penyembuhan dan hanya sekitar 5% berkembang menjadi Hepatitis B kronis. Tetapi jika infeksi terjadi sejak lahir, sekitar 90% akan menjadi Hepatitis B kronis.
Gambaran klinis Hepatitis B kronis beragam, dapat tanpa gejala tetapi dapat juga menunjukkan gejala seperti pembengkakan hati (Hepatomegali) atau pembesaran limpa (Splenomegali).
Hepatitis B menular melalui cairan tubuh terutama darah, karena itu pencegahan penularan Hepatitis B dapat dilakukan dengan cara mengamalkan hidup sehat, immunisasi dan menggunakan barier jika kontak dengan cairan tubuh.
Immunisasi Hepatitis B dapat mengurangi resiko penularan Hepatitis B. Immunisasi ini sekarang sudah termasuk program pemerintah sehingga semua bayi di Indonesia mendapat kesempatan untuk memperoleh immunisasi Hepatitis B Orang dewasa yang perlu diprioritaskan untuk mendapat immunisasi adalah petugas kesehatan, pasien hemodialisis, penyalah guna obat dan kontak serumah atau kontak seksual dengan pengidap Hepatitis B.
Darah yang akan ditransfusikan sudah ditapis dari virus Hepatitis B sehingga penularan melalui transfusi darah di Indonesia sudah sangat minim. Sedangkan dalam pekerjaannya sehari-hari petugas kesehatan mungkin dapat mengalami kecelakaan seperti tertusuk jarum atau benda tajam lain yang telah digunakan pada pasien Hepatitis.
Resiko penularan pada kecelakaan kerja ini dapat diturunkan dengan bekerja profesional dan calon petugas kesehatan seperti mahasiswa kedokteran dan kedokteran gigi mendapat immunisasi Hepatitis B sebelum kontak dengan pasien.
Immunisasi Hepatitis B dilakukan 3 kali dan antibodi yang terbentuk memberi perlindungan ketika terjadi paparan terhadap virus Hepatitis B sehingga resiko infeksi dapat berkurang . Suami / istri yang mempunyai pasangan seksual Hepatitis B dianjurkan menggunakan kondom jika berhubungan seksual. Sementara pada ibu dengan Hepatitis B resiko penularan terhadap bayinya dapat diturunkan melalui pemberian immunisasi pasif (Hepatitis B Immun Globulin) yang mengandung zat antihepatitis B yang tinggi kepada bayi baru lahir.
(Sumber berita : KOMPAS
Minggu 3 Mei 2009)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar