Rabu, 30 Desember 2009

TES BAKAT

TES BAKAT


A. Differential Aptitude Test (DAT)
1. Tokoh : G. Bennet, H.G Seashore, A. G. Wesman dari Amerika. Dikembangkan tahun 1947, terdiri atas form A + B (lembar jawaban), direvisi tahun 1963, 1973, 1981 (form V dan W), sekarang form L dan M. Disusun berdasarkan teori Multiple Factors dari Thurstone.
2. Tujuan : Tes bakat yang dilakukan atau dirancang untuk mengungkap prestasi belajar pada bidang tertentu agar lebih spesifik (kemampuan khusus)
3. Deskripsi :
Yang termasuk DAT :
1. Penalaran Verbal (Verbal Reasoning)
 Mengungkap kemampuan memahami konsep –konsep dalam bentuk kata – kata.
 Tujuan : menilai kemampuan individu mengabstraksi/ meringkas/ menggeneralisasi serta berpikir konstruksi dengan kepastian/ pengenalan perbendaharaan kata.
2. Kemampuan Angka (Numerical Ability)
 Mengungkap pemahaman relasi angka dan menangani konsep angka.
 Mengetahui seberapa baik seseorang memahami ide – ide yang diekspresikan dalam bentuk angka, seberapa jelas dapat berpikir dan menalar angka.
 Di Sekolah biasa digunakan pada pelajaran matematika, ekonomi.
 Pekerjaan : akuntan, arsitek
3. Penalaran Abstrak (Abstract Reasoning)
 Suatu instrument non verbal yang mengungkap penalaran individu.
 Individu harus tentukan azas / prinsip, tentukan perubahan gambar, memberi tanda.
 Pekerjaan : arsitek
4. Kecepatan, ketelitian klerikal (Clerical Speed dan Accuracy / CSA)
 Tujuan : mengukur kecepatan memberi jawaban / tanggapan dalam suatu persepsi sederhana, mengungkap kecepatan persepsi, mengingat dengan cepat, kemampuan memberi tanggapan.
 Pekerjaan : sekertaris, kasir, sortir surat
5. Penalaran Mekanika (Mechanical Reasoning)
 Untuk mengungkap bagaimana seseorang menangkap prinsip umum.
 Melihat seberapa baik seseorang memahami hukum yang mendasari alat – alat, mesin – mesin dan alat sederhana.
 Tes ini disusun berdasarkan tes pemahaman mekanikal yang disusun oleh Binet 
 Pekerjaan : montir, insinyur mesin.
6. Relasi Ruang (Space Relation)
 Mengungkap seberapa baik seseorang dapat membayangkan / membentuk gambar –gambar dari objek – objek padat dengan hanya melihat rencana dari atas kertas datar.
 Pekerjaan : arsitek, desainer interior
7. Pemakaian Bahasa (Language Usage  Spelling + Grammar)
 Mengukur kemampuan membedakan tata bahasa yang baik dan benar, tanda baca, dan penggunaan kata
 Spelling : mengukur seberapa baik seseorang mengeja kata dalam bahasa Inggris / Indonesia
Grammar : mengukur kemampuan siswa / seberapa baik seseorang dapat mengenal kesalahan –kesalahan tata bahasa, tanda baca, dan pemakaian kata dalam kalimat yang mudah.
PROSEDUR PELAKSANAAN DAT
Materi Tes DAT
1. Buku Tes 1 : penalaran verbal, kemampuan angka, penalaran abstrak, CSA
2. Lembar jawaban ada 2 bentuk : manual dan untuk komputer
3. Pensil : runcing, 2 buah (1 cadangan), 2B untuk komputer
4. Kunci Jawaban
5. Individual rapport form  laporan informasi hasil tes DAT
 Prinsip Umum DAT
1. Semua tes diberikan dalam waktu relatif singkat (maksimal 2 minggu)
2. Ada jadwal : biasanya pagi  masih fresh, tidak ada gangguan
3. Tes disajikan menarik

Langkah – Langkah Pelaksanaan Tes DAT
1. Pengantar
• Bentuk rapport yang baik
• Beri tahu tujuan tes
• Bangkitkan motivasi agar tes dikerjakan sungguh – sungguh dan baik
tester mengatakan : ”Tes ini bisa dikerjkan oleh semua orang, tidak perlu memiliki kemampuan khusus untuk menjalankan tes ini”
• Tester tidak boleh langgar batas waktu
2. Alat Tulis
• Pensil runcing (1 cadangan, 2B untuk komputer)
• Tester boleh sediakan / beri pengumuman sebelum hari tes
3. Lembar Jawaban + Buku Tes
• Didistribusikan : Lembar jawaban disisipkan di buku
• Beri instruksi : ”jangan membuka buku tes sebelum diperintahkan”
• Kemudian testi diminta untuk mengeluarkan lembar jawaban, lalu beri instruksi ”Tulislah identitas anda” (nama, tanggal, tes, dsb)
• Beri peringatan agar buku tidak dicoret - coret
4. Baca Petunjuk (panduan instruksi tes)
• Baca instruksi / petunjuk tes dengan suara keras, jelas, dan beri contoh soal
• Pancing testi untuk jawab contoh soal
• Beri kesempatan bertanya
• Beri petunjuk cara menjawab
5. Waktu
• Beri aba – aba mulai + selesai dengan leras dan tegas
• Saat selesai, katakan “Stop! Berhenti Bekerja, letakkan alat tulis anda”
• Tester / pengawas harus kontrol testi dan bergerak ke seluruh ruangan, periksa cara kerja testi



Jadwal DAT yang Disarankan (Dewa Ketu Sukardi)
 2 session testing
Sesi 1 : VR, NA, AR, CSA (buku tes 1) -- ± 120 menit
Sesi 2 : MR, SR, LU (buku tes 2) -- ± 115 menit
Beri waktu istirahat 5 – 10 menit antar sesi / tiap 2 tes / antar subtes
Dilakukan dalam 2 hari berturut – turut, atau 1-5 hari diantara setiap sesi.
 4 session testing
Sesi 1 : VR, NA -- ± 75 menit
  2 : AR, CSA -- ± 45 menit
Sersi 3 : MR, SR -- ± 70 menit
  4 : LUG, LUS -- ± 45 menit
Dilakukan dalam 2 hari berturut – turut (pagi-sore), atau 4 hari berturut-turut atau berselang.
 6 session testing
Urutan :
1. VR (± 40 menit)
2. NA (± 40 menit)
3. AR + CSA (± 45 menit)
4. MR (± 40 menit)
5. SR (± 35 menit)
6. LU (± 45 menit)
Dilakukan dalam 5 hari berturut – turut, atau 3 hari berturut – turut (pagi-sore).
Pertimbangan Umum
1. Perencanaan
- Perencanaan administratif oleh tester (siapkan alat)
- Kondisi fisik lingkungan, tester
2. Tester  training
- Baca manual  buku petunjuk tes
- Role Play
- Ideal : 1 tester untuk 25 – 30 testi

3. Materi
- Susun dan siapkan materi tes  minimal 1 hari sebelumnya
- Buku tes, lembar jawaban, dan buku kunci sesuaikan dengan banyaknya testi 
- Siapkan amplop atau map
4. Timing  standar
- Ikuti batas waktu, catat waktu mulai dan selesai
- Alat : jam tangan, jam dinding, stopwatch
5. Kondisi / situasi fisik
Ruangan tes : suhu nyaman (ventilasi baik), cahaya baik, posisi duduk, space/ jarak, papan tulis (strategis), meja (permukaan datar).


B. General Aptitude Test Battery (GATB)
1. Tokoh : The United Employed Service (USES). Tahun 1947, untuk digunakan oleh konselor - konselor pekerjaan di kantor pelayanan pekerjaan negara. Pada tahun 1995, direvisi dengan menghilangkan dan mengurangi item-item tes dengan tujuan mengurangi waktu pengerjaan tes. Departement of Labor (USA) mengadakan komputerisasi GATB. Bulan November 2001, Departement of Labor menyatakan bahwa GATB merupakan tes/ alat untuk seleksi, dan informasi tes tersebut tidak dapat diberikan kepada pengusaha/pemilik perusahaan. Seluruh tes berjumlah 59 yang terdiri dari 9 seri yang tumpang tindih. Pada revisi selanjutnya, jumlah tes dikurangi menjadi 12 dan 9 macam faktor primer (Primary Mental Ability oleh Thurstone)
2. Tujuan :
• Mengetahui apakah pelamar pekerjaan memiliki kemampuan yang sesuai atau relavan dengan pekerjaan tertentu, dan pada akhirnya dapat melakukan pekerjaan tersebut dengan baik/ sukses.
• Digunakan untuk membantu dalam proses pemilihan karier / pekerjaan.
• Digunakan oleh pemerintah atau departemen untuk seleksi pegawai.


3. Deskripsi :
Primary Mental Ability oleh Thurstone (jumlah tes yang dikurangi menjadi 12 dan 9 macam faktor primer), yaitu :
1. G : General Learning Ability – GLA (Kemampuan Belajar Umum)
Dites dengan 3 macam tes, yaitu :
 Tes perbendaharaan Kata (Vocabulary)
 Tes Penalaran Aritmetik (Arithmatic Reasoning)
 Tes Spasial 3 Dimensi (Three Dimensional Test)
2. V : Verbal Aptitude (Bakat Verbal)
Dites dengan tes Perbendaharaan Kata (vocabulary) dimana subjek diminta untuk mengenal atau mencari dua kata lainnya yang memiliki arti sama atau berkebalikan (lawan arti)
3. N : Numerical Aptitude (Bakat Numerik, Aritmetik)
Meliputi Komputasi / perhitungan (Computation), dan Penalaran Aritmetik (Arithmatic Reasoning)
4. S : Spatial Aptitude (Bakat Spasial, mempersepsi ruang)
Adalah kemampuan pemahaman terhadap representasi 2 dimensi dari objek 3 dimensi. Diukur dengan tes Spasial 3 Dimensi (Three Dimensional Test / Three Dimension Space)
5. P : Form Perception (Persepsi Bentuk)
Diukur dengan 2 tes yaitu, menggabungkan alat – alat dan bentuk geometric ; visual discrimination
6. Q : Clerical Perception (Persepsi Klerikal)
Dengan tes membaca, memberi tanda, dan mengedit bacaan.
7. K : Motor Coordinator (Koordinasi Gerak)
Untuk mengetahui movement dan reaction time. Sering disebut tes mengikuti jejak. Termasuk tes paper and pencil yang sederhana.
8. F : finger Dexterity (Keterampilan Jari Tangan)
Diukur dengan 2 macam tes (merakit dan membongkar baut dan mur)
9. M : Manual Dexterity (Keterampilan Manual / Tangan)
Diukur dengan tes menggerakan dan mengembalikan pegs (gantungan) pada papan / bidang tertentu
SUBTES GATB
No. Subtes Waktu Skor Maks.
1. Name Comparison (Perbandingan Nama) 6’ 150
2. Computation (Komputasi) 6’ 50
3. Three Dimension Space (Tes 3 Dimensi) 6’ 40
4. Vocabulary (Perbendaharaan Kata) 6’ 60
5. Tool Matching (Memasangkan Alat) 5’ 49
6. Arithmetic Reasoning (Penalaran Aritmatik) 7’ 25
7. Form Matching (Memasangkan Bentuk) 6’ 60
8. Mark matching (Membuat Tanda) 1’20” 130
9. Place (Meletakkan 1 -3 bagian) 45” 
10. Turn (Mengembalikkan 1 -3 bagian) 90” 
11. Assembly (Merakit) 90” 
12. Disassemble (Mengurai) 60” 

 12 macam subtes di atas, dibagi dalam 2 kelompok tes:
1. Subtes 1-8  paper and pencil test
Penyajian dan pengerjaannya harus urut
2. Subtes 9-12  tes performasi atau non paper and pencil test.
Hanya diberi skor pada jawaban yang benar
 Prediksi GATB didasarkan pada 3 ukuran komposit :
1. Kognitif : G + V + N
2. Perseptual : S + P + Q
3. Psikomotorik : K + F + M





C. Flanagan Aptitudes Classification Tes
1. Tokoh : John John C. Flanagan adalah seseorang yang professional di bidang psikologi di Universitas itsburg. Ia juga merupakan direktur American Institude for Reseach (AIR). Pada Perang Dunia II Flanagan diminta membentuk ”The Army Air Force Aviation Psychology Program” untuk seleksi awak kapal. Setelah Perang Dunia II, ia terus membuat tes standar untuk tes bakat bagi pekerjaan di bidang sipil yaitu FACT dengan 14 job elements yang kemudian berkembang menjadui 16 job elements.
2. Tujuan :
1. Tes dikembangkan untuk mendapatkan suatu sistem klasifikasi baru dalam penentuan bakat dan kemampuan dasar seseorang pada tugas tertentu.
2. FACT dikembangkan sebagai usaha mendapatkan gambaran sptitude yang penting agar seseorang memiliki performa kerja yang baik dalam suatu bidang pekerjaan tertentu.
3. FACT  integrated battery test (serangkaian tes yang terintegrasi)  skor dapat meramalkan kesuksesan bekerja.
4. FACT  2 kegunaan : konseling sekolah ; seleksi dan penempatan (karyawan lama, baru / pelamar)
3. Deskripsi :
• Merupakan paper & pencil performance test
• 14 subtes yang saat ini biasa digunakan di Indonesia (terpisah, dalam penyajian fleksibel)
• Tergantung kebutuhan
• Gambaran masing – masing subtes :
1. Inspection (memeriksa)
 Ukur kemampuan seseorang dalam melihat ketidaksempurnaan pada serangkaian benda secara tepat dan cepat
 Ukur kemampuan lihat benda
 Pekerjaan : teknisi alat elektronik, arsitek, dokter


2. Coding (pengkodean)
 Ukur kecepatan dan ketepatan dalam memberi kode pada informasi tertentu
 Pekerjaan : programmer, traffic control, operator
3. Memory (ingatan)
 Ukur keberhasilan dan ingat kode
 Pekerjaan : pengacara, dokter
4. Precision (ketelitian)
 Ukur ketelitian
 Pekerjaan : arsitek, akuntan, kasir, animator
5. Assembly (merakit)
 Ukur kemampuan melihat bagaimana jika suatu objek dirangkai bersama sesuai instruksi tanpa ada model nyata
6. Scale (skala)
 Ukur kemampuan baca grafik, skala, bagan
 Pekerjaan : Pialang, Broker
7. Coordination (koordinasi)
 Ukur kemampuan koordinasi tangan dan lengan
 Pekerjaan : pelukis, desainer baju, dokter
8. Judgement + comprehention (penilaian + perhatian)
 Ukur kemampuan baca, memahami, berpikir logis, melakukan penilaian yang tepat dalam situasi praktis
 Pekerjaan : hakim, jaksa, psikolog, montir, dokter, pilot
9. Arithmatic (penjumlahan)
 Ukur kemampuan kerja dengan angka ( + , - , x , / )
 Pekerjaan : akuntan, tukang bangunan, layout
10. Pattern (pola)
 Ukur kemampuan menata kembali pola sederhana (mengikuti gambar)
 Pekerjaan : desainer, tukang jahit, tukang batik, perakit


11. Component
 Ukur kemampuan mengenali bagian
 Pekerjaan : perakit
12. Tables (tabel)
 Ukur kemampuan baca table
 Pekerjaan : farmasi, ahli kimia
13. Mechanics
 Ukur kemampuan pemahaman prinsip – prinsip mekanik dan analisa
 Pekerjaan : ahli mesin, motor, arsitek, teknik sipil
14. Expression
 Ukur pengetahuan dan ekspresi bahasa lisan dan tulisan
 Pekerjaan : ahli sastra, psikolog, pengacara, penulis
15. Ingenuity (originality ; creativity)
 Mengukur kreativitas, pemecahan masalah, daya penemuan
16. Alertness (kesiapan)
 Kemampuan menguasai situasi, mencatat ada situasi bahaya, dan tidakan spesifik yang harus dilakukan
 Subtes dengan batasan waktu harus diperhatikan dengan seksama. Untuk subtes 8dan 14 tidak ada batasan waktu, biasanya diberikan terakhir.







1 komentar:

  1. mba...klo tes spasial biasanya cara pengukurannya gmn?
    klasikal atau lbh cocok individual?

    BalasHapus